Resume Metodologi Penelitian Sosial
BAB
I
Pentingnya
penelitian dalam Pengembangan Ilmu Pengetahuan
A. Epistimologi Penelitian
Metode
penelitian adalah metode yang digunakan dalam aktivitas ilmiah untuk memperoleh
data dengan tujuan dan kegunaan tertentuempat kunci utama dalam pelaksanaan
penelitian adalah: (1)cara ilmiah, (2)data, (3) tujuan, (4) kegiatan.
B.
Pengetian Penelitian
Penelitian
merupakan suatu kegiataan yang ditujukan untuk mengetahui seluk-beluk sesuatu.
Kegiatan ini dilakukan karena ada suatu masalah yang memerlukan jawaban atau
mengetahui berbagai latar belakang kejadian sesuatu. Ada juga yang mengartikan
pengertian lain adalah, penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang
berkaitan dengan analisis dan konstruksi, yang dilakukan secara metodologi,
sistematis dan konsisten. Metodologis berarti sesuai dengan metode atau cara
tertentu, sistematis adalah berdasarkan suatu sistem, sedangkan konsisten
berarti tidak adanya hal-hal yang bertentangan dengan suatu kerangka tertentu.
C.
Fungsi-fungsi Penelitian
Pada
dasarnya, penelitian dilakukan untuk menemukan kebeneran ilmiah, yaitu kebneran
yang ditandai oleh terpenuhinya syarat-syarat ilmiah, terutama menyangkut
adanya teori yang menunjangnya dan sesuai dengan bukti. Fungsi-fungsi penelitian adalah sebagai
berikut:
1. Menemukan
kebenran logis
2. Menemukan
kebenaran objektif
3. Merangkai
hubungan-hubungan antarvariabel dengan sistematis
4. Menemukan
kebennaran yang andal
5. Melakukan
suatu rancangan ilmu pengetahuan
6. Mengakumulasikan
berbagai fakta
7. Kegiatan
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi
8. Kegiatan
untuk mengembangkan metode ilmiah dan ketajaman analisa masalah
9. Membangun
teori atau konsep
10.
Mempredikssi kejadian yang akan datang
setelah gejala-gejala awal diteliti dan dibuktikan kebenarannya.
D.
Macam-macam Penelitian
Penelitian
dapat digolongkan pada beberapa macam, yaitu sebagai berikut.
1. Penelitian
menurut bidnagnya, artinya penelitian ynag berkaitan dengan pendekatan tertentu
dan berhungan dengan disiplin ilmu atau cabang ilmu tertentu.
2. Tempatnya,
penelitian laboratorium, penelitian perpustakaan, penelitian kancah.
3. Pemakaiannya,
penelitian murni (pure research) dan penelitian terpakai (applied recearch).
4. Tujuan
umumnya, penelitian eksploratif, penelitian developmental, dan penelitian
verifikatif.
5. Metode,
penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif.
6. Pendekatannya,
penelitian longitudinal dan penelitian cross-sectional.
Ada juga penelitian formal yang berlaku didunia
akademik, yaitu, term paper, field study, skripsi, tesis dan disertasi
Jenis-jenis penelitian dapat dikelompokan pada
tujuan , metode, tingkat eksplanasi, jenis data, dan analisis data,
1. Penelitian
menurut tujuan, dibagi menjadi dua yaitu penelitian murni (pure research) dan
penelitian terpakai (applied recearch).
2. Penelitian
menurut metode, menuurut metode penelitian dapat dikelopompokan menjadi
penelitian survei, ex post facto,eksperimen, naturalistik, policy research
(peneltian kebijakan), action reseacrh (penelitian tindakan), evaluasi dan
sejarah.
3. Penelitian
menurut tingkat eksplanasi, penelitian tingkat eksplanasi adalah penelitian
yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta
hubungan antar variabel. Dikelompokan menjadi, penelitan deskriptif adalah
penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel independen. Komparatif
adalah peneliian yang bersifat membandingkan, asosiatif/hubungan adalah
penelitian yang bertujuan mengetahu hubungan antara dua variabel atau lebih. Dilihat
dari metodologi penelitiannya ada dua macam metode penelitian yaitu,
a. Metode
penelitian kualitatif, metode penelitian kualitatif sering disebut metode
penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang
alamiah. Juga disebut sebagai metode etnografi karen apada awalnya, metode ini
lebih banyak digunakan utuk bidnag penelitian antropologi budaya. Selain itu,
disebut metode penelitian kuantitatif karena data yang dikumpulkan dan
analisisnya lebih bersifat kualitatif.
b. Metode
penelitian kualitatif, adalah penelitian yang digunakan angka dalam penyajian
data dan analisa yang digunakan uji statistika. Penelitian kualitatif adalah
penelitian yang dipandu oleh hipotesis tertentu yang salah satu tujuannya adlah
menguji hipotesis yang dilakukan sebelumnya
E.
Persyaratan Penelitian
Ada
tiga persyaratan penting dalam mengadakan kegiatan penelitian yaitu,
sistematis, berencana dan mengikuti konsep ilmiah.
BAB
II
KEDUDUKAN
TEORI DAN KERANGKA BERFIKIR DALAM PENELITIAN
A. Kedudukan
Teori dalam Penelitian
Setiap
penelitian selalu menggunakan teori, yakni adanya seperangkat kontruks(konsep),
definisi dan proposisi yang berfungsi untuk melihat penomena secara sistematis,
melalui spesifikasi hubungan antaravariabel sehingga dapat berguna untuk
menjelaskan berbagai fenomena secara sistematik. Teori yang disusun dari data
dibedakan atas dua macam teori yaitu:
1. Teori
subtantif adalah teori yang dikembangkanuntuk keperluan subtantif atau empirisdalam
inkuiri suatu ilmu pengetahuan
2. Teori
formal adalah teori untuk keperluan formalatau disusun secara konsepual dalam
bidang inkuiri suatu ilmu pengetahuan.
B.
Kerangka berfikir dalam Peenelitian
Kerangka
berfikir dalah rangkaian pemikiran yang bersifat teoritis dan panalaran logis
tentang tata kerja berfikir, yang disusun secara sistematis untuk digunakan
sebagai pisau analis terhadap masalah penelitian. Kerangka berfikir dapat
berupa teori yang disusun secara sistematis, yang kemudian disebut kerangka
kerja teori atau merupakan kerja logika yang kemudian digunkakan sebagai
kerangka kerja logika.
BAB
III
PERUMUSAN
MASALAH
A.
Pengertian Studi Pendahuluan
studi
pendahuluan ini dapat dilakukan dengen pendekatan eksploratoris untuk menemukan
dan memillih masalah secara observatif, yang dilakukan dengan cara intensif.
Studi pendahuluan juga meruakan pola pengumpulan informasi atau data.
B.
Mnetapkan Judul penelitian
Topik
atau judul penelitian harus dipilh secara hati-hati dan melih judul alasan-alasan
harus jelas, alasan pemilihan juul yang paling tepat adalah adanya kesenhangan
antara teori dengan reealitas.
C.
Merumuskan Masalah Penelitian.
Masalah
adalah keinkonsistensian antara teori dan realitas, masalah juga dapat digali
dari suatu pemikiran yan “kurang logis” atau yang bertentangan dengan pandangan
umum.
BAB
IV
CARA
PENULISAN HIPOTESIS
A.
Cara merumuskan hipotesis
Hipotesis
berasal dari hypo, yang artinya “dibawah” dan thesa yang artinya “kebenaran”.
Jadi secara etistimologis, hipotesis artinyakebenaran yang masih dirigukan.
Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara
terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.
Hipotesis
merupakan dugaan sementara yang mengandung pernyataan-pernyataan ilmiah, tetapi
masih memerlukan pengujian. oleh karena itu, hipotesis dibuat berdasarkan hasil
penelitian masalalu atau berdasarkan data-data yang telah ada. Jadi hipotesis
dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian,
tetapi belum jawaban yang bersifat empiris. Hipotesis di bagi menjadi dua macam
hipotesis, yaitu hipotesis statistik dan hipotesis penelitian. Hipotesis
statistik diperlukan untuk menguji apakah hipotesis penelitian yang hanya diuji
dengan data sempel dapat diberlakukan untuk populasi atau tidak. Dalam
pembuktian ini akan muncul istilah signifikansi, atau taraf kesalahan dan
kepercayaan dari pengujian. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan
hipotesis.
1. Sumber
hipotesis
Hipotesis sebagai jawbana sementara
atau dugaan jawaban dari pertanyaan penelitian, tidak asal menduga atau
mengira-ngira, jawaban sementara harus mendekati kebenaran. Artinya harus
mengunakan logika berfikir, baik berfikir rasional maupun berfikir empiris.
Oleh sebab itu, sumber hipotesis bisa dari hasil berfikir rasional atau
berfikir deduktif, bisa pula dari hasil berfikir empiris atau berpikir
induktif.
2. Rumusan
hipotesis
Rumusan hipotesis harus jelas dan
terbatas sehingga dapat diuji dan memberikan petunjuk cara pengujian yang harus
dilakukan. Sebagai jawaban sementara, hipotesis dimulai dari pengidentifikasian
alternatif jawaban terhadap pertanyaan
penelitian.
3. Pengujian
hipotesis
Hipotesis penelitian baik yang
diturunkan dari berfikir deduktif maupun berfikir induktif, masih diperlukan
kebenaranya. Pengujian tersebut harus dilakukan melalui data empiris. Caranya
dengan menegadakan verifikasi data lapangan. Ada dua cara yaitu, penelitian
secara sengaja melakukan suatu tindakan yang dapat memunculkan data yang
diperlukan untuk menguji hipetesis disebut juga eksperimen, penelitian mancari
data dari gejala atau peristiwa sejenis yang telah dilakukan orang lain.
4. Ciri
hipotesis yang baik.
a. Hipotesis
mempunyai kekuatan untuk menjelaskan suatu gejala kekuatan menjelaskan suatu
gejala mengandung pengerian bahwa variabel-variabel hipotesis tersebut
menyatakan hubungan rasional sehingga mampu memberikan penjelasn terhadap
pemecaha masalah penelitian.
b. Variabel
hipotesis dinyatakan dalam kondisi tertentu.
c. Hipotesis
harus dapat diuji.
d. Hipotesis
tidak bertentangan dengan teori yang sudahmapan.
B.
Jenis-jenis Hipotesis
Pada
umumnya, hipotesis dirumuskan untuk menggambarkan hubungan dua variabel akibat.
Akan tetapi, ada hipotesis yang menggambarkan perbandingan satu variabel dari
dua sempel. Ada dua jenis hipotesis yang digunakan dalam penelitian.
1. Hipotesis
Kerja, atau disebut dengan hipotesis alternatif, hipotesis kerja menyatakan
adanya hubungan antara variabel X dan Y, atau adanya perbedaan antara dua
kelompok
2. Hipotesis
Nol, hipotesis nol setring juga disebut hipotesis statistik karena dipakai
dalam penelitian yang statistik, yaitu diuji dengan perhitungan statistik.
Hipotesis nol menyatakan tidak adanya pengaruh variabel X terhadap Y.
BAB
V
SUMBER
DATA PENELITIAN
A. Pengertian Sumber Data
Sumber
data dalam penelitian adalah subjek tempat data diperoleh. Sumberdata dapat
berupa orang, buku, dokumen, dan sebagainya. Ada 3 tingkatan berkaitan dengan
sumber data.
1. p=
person, sumberdata berupa orang, yaitu ad 1 artinya sumber data berupa orang
sebagi responden atau informan
2. p=
place, sumber data berupa tempat, yaitu ad.2 artinya tempat penelitian
dilangsungkan
3. p=
paper, sumber data berupa simbol, yaitu ad.3 paper yaitu data ynag disajikan
tanda-tanda berupa huruf, angka, gambar atau simbol-simbol lain.
B.
Populasi
Populasi
adalah ilayah generalisasi yang terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik terteentu, yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan disimpulkan. populasi dapat berupa orang, objek, dan benda-benda
alam. Populasi berupa jumlah yang ada pada objek dan subjek yang dipelajari
serta seluruh karakteristik aau sifat yang dimiliki oleh subjek dan objek itu.
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.
C.
Sampel
Sampel
adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Apabila
populasi dalam jumlah besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang
ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu,
penelitian dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu, sampel
ditarik dari populasi dan pertimbangan ilmiah. Salah satu syaratnya bahwa
panarikan sampel harus terukur dan resresentatif. Penarikan semoel akan
memberikan keuntungan bagi peneliti, yaitu sebagai berikut.
1. Memudahkan
pengumumpulan data
2. Lebih
berhati-hati dan menyeluruh
3. Efisien
dan efektif
4. Lebih
fokus pada jumlah sempel yang sudah ditetapkan.
D.
Jenis-jenis sampel
1. Proportional
sampel
Teknik pengambilan sampel proporsional atau sampel
imbangan dilakukan untuk menyempurnakan penggunakan teknik sampel bersrata atau
sampel wilayah.
2. Stratified
sample
Stratified
sample biasa digunakan jika populasi terdiri atas kelompok-kelompok yang
mempunyai susunan bertingkat.
3. Purposive
sample
Pemilihan
kelompok subjek didasarkan atas ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang dapat
dipandang mempunyai sangkutyang erat dengan ciri-ciri atau sifat-sifat populasi
yang sudah diketaui sebelumnya.
4. Quota
sample
Purposive
sampling paling sering digunakan untuk menyelidiki pendapat rakyat atas dasar
qoutum. Sungguhpun demikian, tidak semua purposive sampling adalah quota
sampling.
5. Double
sample
Double
sampling atau sampling kembar sangat baik untuk penelitian yang menggunakan
angket, yang dikirim dengan pos sebagai usaha penampungan bagi mereka yang
tidak mengembangkan daftar angket.sampling kembar juga sering digunakan untuk
kepentingan pengecekan.
6. Area
probability sample
7. Cluster
sample
E.
Teknik Sampling
Teknik
sampling adalah teknik pengambilan sampel. Untuk menentukan sampel yang akan
digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan.
Teknik sampling dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu
1. Probability
Sampling
Adalah
teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur
(anggota) populasiuntuk dipilih menjadi anggota sampel.
a. Simple
random sampling
b. Proportionarte
startified random sampling
c. Disproportionate
startified random sampling
d. Cluster
sampling
2. Non-probability
Sampling
Adalah
teknik pengambilan sampel yang tiak memberi peluang atau kesempatan sama bagi
setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.
a. Sampling
sistematis
b. Sampling
kuota
c. Samoling
insidental
d. Sampling
purposive
e. Sampling
jenuh
f. Snowball
sampling
F.
Pengukuran ukuran sampling
Jumlah
sampel menentukan tepat tidaknya hasil penelitian dengan validasi data yang
dijadikan objek penelitian. Semakin banyak jumlah sampel, semakin valid
penelitian yang dilakukan.
BAB VI
VARIABEL PENELITIAN
A.
Pengertian dan macam-macam variabel
Variabel
disebutjuga dengan istilah konsep, artinya sejumlah gelaja atau faktor atau
unsur yang menentukan atau mempengaruhi keberadaan atas adanya unsur lain.
Variabel disebut juga dengan istilah peubah.variabel penelitian adalah kunci
utama dari objek yang akan diteliti.
B. Macam-macam
variabel
1. Variabel
independen, variabelyang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubah atau
timbulnya dependen
2. Variabel
devenden merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena aanya
variabel bebas
3. Variabel
moderator
4. Veriabel
intervening yaitu variabel yang secara teoritis memengaruhi hubungan variabel
independen dan dependen menjadi hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat
diamati dan diukur
5. Veriabel
kontrol yaitu variabel yang dikembalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh
cariabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang
tidak diteliti
Selain
itu juga dala variable kuantitatif dan kuantitatif diklasifikasikan menjadi dua
kelompok
1. Variabel
diskrit
2. Variabel
kontinum
C.
Pemahaman tentang variabel penelitian
Ada
dua hal yang penting yang perllu diperhatikan terkait dengan variabel
penelitian yaitu, sifat variabel dan status variabel.
1. Sifat
variabel
a. Variabel
statis, yaitu variabel yang tidak dapat diubah keberadaannya.
b. Variabel
dinamis, yaitu variabel yang dapat diubah keberadaannyaberupa pengubah,
peningkat dan penurunan.
D.
BAB
VII
SKALA
PENGUKURAN DAN INSTRUMEN PENELITIAN
A.
Metode dan instrumen
Instremen adalah alat-alat yang
digunakan berkaitan dengan metode penelitian. Jumlah insturen penelitian
bergantung pada jumlah variabel penelitian. Ada tiga instumen yang harus dibuat
1.
Instrumen untuk mengukur
partisipasi
2.
Instrumen untuk pembagunan ekonomi
perdesaan
3.
Instrumen untuk mengukur
produktivitas perdesaaan
Pemilihan metode dan instrumen
penelitian perlu memerhatikan hal-hal berikut
1.
objek penelitian
2.
sumber penelitian
3.
waktu dan dana yang tersedia
4.
julah tenaga peneliti dan teknik
B.
Pengadaan instrumen Penelitian
Prosedur yang dapat ditempuh dalam pengadaan
instumen yang baik adalah sebagai berikut
1. Perencanaanmeliputi
perumusan tujuan, menemukan variabel, katagori variabel
2. Penulisan
butir soal
3. Penyuntingan
4. Uji-coba
baik dalam sekala kecil mau pun besar
5. Penganalisisan
hhasil
6. Mengdakan
revisiterhadap item-item yang kurang baik
Untuk menguji tingkat validitas instrumen
penelitian, peneliti dapat melakukan kegiatan uji coba (try-out)instrumen.
Pengujian singkat sangat diperlukan melalui teknik uji validitas.
Ada dua macam validitas, yaitu
a. Validitas
eksternal, yaitu instrumen yang dicapai apabila data yang diperoleh dari
instrumen dengan data dan variabel penelitian yang dimaksud.
b. Variabel
internal akan dicapai apabila terdapat kesesuaian atara bagian-bagian instrumen
dan instrumen secara konprehensif dan integral. Suatu instrumen memiliki
validitas internal apabila setiap bagian instrumen mendukung tugas instrumen
secara keseluruhan.
C. Kekeliruan
dalam menguji instrumen
Kekeliruan
berpangkal dari kesalahan menyamakan instrumen angket dengan prestrasi belajar.
Angket adalah instrumen untuk mengetahui pendapatan dan fakta bukan pengukur
kemampuan.
D. Macam-macam
skala pengukuran
Skala pengukuran
merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang
pendeknya interval yang ada dalamalat ukur tersebut apabila digunakan dalam
pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif. Dengan skala pengukuran ini,
nilai variabel yang diukur dengan istrumen tertentu dapat dinyatakan dalam
bentuk angka sehingga lebih akurat, efisien dan komunikatif.
Skala yang
digunakanuntuk penelitian sosial
1. Skala
likert
Skala likert digunakan untuk mengukur
sikap, pendapatan, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
penomena sosial. Pada skala likert terdapat 3,4,5,6,7 interval, dari kata
“sangat setuju” sampai “sangat tidak setuju”
2. Skala
guttman
Pada skala guttman hanya ada dua
interval yaitu “setuju” atau “tidak setuju”
3. Sematic
deferensial
Pengembangnya adalah ‘osgood, skala
ini bentuknya untuk mengukur sikap, tetapi bentuknya bukan pilihan ganda atau
cheklist tetapi tersusun dalam satu garis kontinum, yang jawaban sangan positif
terdapat pada bagian kanan dan sebaliknya.
4. Rating
scale
Merupakan data mentah yang
diperoleh berupa angka kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif.
E. Cara
menyusun instrumen
Cara menyusun instrumen –instrumen
penelitian dalam bidang sosial. Catanya bertitik tolak dari variabel penelitian
yang ditetapkan untuk diteliti. Dari variabel tersebut deberikan definisi
operasionalnya dan selanjutnya ditentukan indikator yang akan diukur. Indikator
ini dijabarkan menjadi butir-butir pernyataan atau petnyataan. Untuk memudahkan
penyusunan instrumen, digunakan matriks pengembang instrumen atau kisi-kisi
instrumen.
BAB
VIII
TINJAUAN
PUSTAKA
A.
Ruang lingkup tinjauan pustaka
Sesngguhnya tinjauan pustaka
berkaitan dengan pemilihan teori yang digunakan oleh peneliti dalam melakukan
penelitiannya. Ruang lingkup tinjauan pustaka brkaitan dengan hal-hal sebagai
berikut:
1.
Pemilihan teori yang digunakan
dalam penelitian atau pemilihan sumber data primer, yang berupa kepustakaan
karena penelitiannya merupakan penelitian linier
2.
Pemilihan isi dalam bahan pustaka
3.
Penelaahan isi bahan pustaka
4.
Pngelompokan isi hasil bacaan bahan
pustaka yang dikutip\
B.
Fungsi tinjauan pustaka
Tinjauan pustaka tidak hanya
terarah pada teori dasar sebab umumnya masalh ynag dikaji terdiri dari dua
variabel pokok atau lebih. Setiap variabel harus didukung oleh konsep yang
jelas yang akan menjadi landasan teoritis dalam menentukan indikator-indikator
guna keperluan pengumpulan data dilapangan.
Fungsi tinjauan pustaka disamping
untuk memperkuat teori yang diajukan juga untuk hal-hal berikut
1.
Memperdalam pengetahuan mengenai
masalah yang diteliti
2.
Menyusun kerangka pemikiran yang
logis dan sistematis serta akurat
3.
Mempertegas landasan teoritis yang
dijadikan landsan berfikir
4.
Mempertajam konsep-konsep yang
digunakan sehingga empermudah dalam perumusan hipotesis.
5.
Menghindarkan terjadinya penglangan
suatu penelitian.
BAB
IX
PENDEKATAN
PENELITIAN
A.
Jenis-jenis pendekatan
Pendekatan penelitian dapat
dibedakan atas beberapa jenis yaitu:
1.
Pendekatan menurut teknik
samplingnya, yaitu pendekatan populasi, sampel, kasus.
2.
Pendekatan menurut timbulnya
variabel, yaitu pendekatan non-eksperimen dan eksperimen
3.
Pendekatan menurut pola-pola atau
sifat penelitian noneksperimen
pendekatan
diatas dibedakan menjadi
1. Penelitian
kasus
2. Penelitian
kasual komparatif
3. Penelitian
korelasi
4. Penelitian
historis
5. Penelitian
filosofis
Pendekatan
menurut modelnya
1. One-shot
model, yang menggunakan satu kali pengumpulan data pada “suatu saat”
2. Longitudinal
model yaitu mempelajari berbagai tingkat pertumbuhan degan cara “mengikuti”
perkembangan bagi individu-individu yang sama.
3. Cross-sectional
model, yaitu gabungan anatara model a dan b
Pendektan
menurut desain atau rancangan penelitian
1. Rancangan
rabang lugas
2. Rancangan
ulanagn
3. Rancangan
factoral
B. Penelitian
tindakan kelas
Penelitian
tindakan kelas atau Classroom Action Research, disingkat CAR digunakan dalam
penelitian pendidikan. Penelitian tindakan kelas adalah kegiatan yang disengaja
dilakukan dengan tujuan tertentu, yang dalam penelitian terbentuk rangkaian
siklus kegiatan. Model ini dikenalkan oelh kurt lewin, kemmis, henry,
MeTaggart, John Elliott, dan Hopkins. Model yang dikembangkan oleh kurt lewin
didasarkan atas konsep pokok bahwa penelitian tindakan terdiri atas empat
komponen pokok yaitu, planning, acting, observing, reflecting.
C. Pendekatan
analisis isi
Analisis isi (content analysis)
adalah penelitian yang bersifat pembahasan mendalam terhadap isi suatu
informasi tertulis yang tercetak dalam media massa. Pelopor analisis isi adalah
Harold D. Lasswell yang mempelopori teknik Symbol coding, yaitu mencatat
lambang atau pesan secara sistematis, kemudain diberikan interppretasi.
D. Tahapan-tahapan
analisis isi
Tiga langkah strategis penelitian
analisis isi
1. Penetapan
desain atau model penelitian
2. Pencarian
data pokok atau data primer yaitu teks
3. Pencarian
pengetahuan kontektual agar penelitian yang dilakukan tidak berada diruang
hampa
E. Analisis
isi kualitatif
Analisis isi kualitatif terdiri
atas analisis sebagai berikut:
1. Analisis
wacana
Adalah analisis isi yang bersifat
kualitatif dan dapat menjadi salah satu alternatif untuk melenkapi dan menutupi
kelemahan analisis isi kualitatif. Menurut Van Dijk, ada 3 dimensi yang
membentuk suatu wacana sehingga analisis yang dilakukan terhadap suatu wacana
harus meliputi ketiga dimensi tersebut yaitu teks, kognisi sosial dan konteks
sosial. Analisis wacana terdiri atas sebagai berikut:
a. Analisis
semiotik, Samiotik secara terminologis adalah ilmu yang mempelajari sederet
obje, peristiwa, kebudayaan sebagai tanda.
b. Analisis
Framing, aalah bagian dari analisis isi yang melakukan penilaian tentang wacana
persaingan antar kelompok yang muncul atau tampak dimedia.
BAB
X
PENULISAN
LAPORAN HASIL PENELITIAN
A.
Makna penulisan laporan
penulisan laporan menguraikan hasil-hasilpemelitian
dalam bentuk tulisan yang mengikuti pola penulisan ilmiah,
B. Teknik-teeknik
penulisan hasil penelitian
Penyajian hasil penelitian dapat
menggunakan tiga macam cara, penyajian verbal, matematis, penyajian visual.
1. penyajian
verbal adlah penyajian hasill penelitian dalam bentuk kata-kata
2. penyajian
matematis adalah penyajian hasil penelitian dalam bentuk angka-angka atau
simbol-simbol bilangan matematis lainnya.
3. Penyajian
visual adalah penyajian penelitian dengan menampilkan grafik, peta, gambar dan
sebagainya.
C. Teknik
pengutipan
Pengutipan pada sumber dapat
dilakukan dengan dua cara, yaitu pengutipan langsung dan pengutipan tidak
langsung
1. Menyebutkan
sumber yang dikutif
Dalam menyebutkan sumber kutipan
terdapat beberapa cara, yaitu sebgai berikut:
a. Cara
harvard, dalam teknik ini, sumber disebutkan dalam teks dengan bentuk yang
singkat(hanya nama,tahun terbit, nomor jilid atau volume berjilid dan nomor
halaman)
b. Cara
footnote, dalam cara ini, penulis dituntut untuk meletakan nomor pada poin tempat
pendapat penulis lin dikutif baik secara langsung maupun tidak langsung.
Nomor-nomor tersebut kemudian diletakan dihalaman yang bersangkutan bagian
bawah dan dibelang nomor tersebut disebutkan informasi detail.
Saya mau tanya ini sumber buku nya dari mana ya
BalasHapusIni bukunya ulber silalahi
Hapus